Yang kami lakukan
FORCLIME menyediakan dukungan pengembangan kapasitas sumber daya manusia di tingkat nasional dan sub-nasional dalam rangka mendukung terwujudnya pengelolaan hutan lestari yang mampu memberikan manfaat bagi sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat serta mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan. Pendampingan program FORCLIME diarahkan pada: (1) Pengembangan kebijakan dan standar terkait dengan pengembangan kapasitas sumber daya manusia di sektor kehutanan; (2) Penguatan kapasitas manajemen lembaga pendidikan dan pelatihan (khususnya Pusat Pendidikan dan Latihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan - Pusdiklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan - LHK di Bogor, pusat pelatihan daerah di Makassar dan universitas lokal); dan (3) Pengembangan pelatihan yang terkait dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Perhutanan Sosial dan mitigasi perubahan iklim sektor kehutanan melalui pelatihan menggunakan metoda campuran antara di dalam kelas dan dalam jaringan (daring-online).
Pendampingan program FORCLIME tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia bidang kehutanan dalam rangka menghadapi tantangan globalisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Hal ini juga selaras dengan salah satu agenda pembangunan yang tertuang dalam RPJM tahun 2020-2024, yakni “Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing”
Pengembangan program Diklat kehutanan dimasa depan diarahkan dengan menggunakan pendekatan Competence Based Training (CBT) dan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor kehutanan. Dalam pendekatan CBT ini, program kegiatan Diklat diarahkan untuk mampu memberikan kompetensi (keahlian) sesuai dengan kompetensi standar pada masing-masing jabatan.
Yang ingin kami capai
Bidang strategis Pengembangan Sumber Daya Manusia bertujuan untuk: Para pekerja hutan lokal dan perwakilan masyarakat mampu mengelola hutannya dengan berkelanjutan.
Indikator capaian bidang strategis Pengembangan Sumber Daya Manusia sampai tahun 2023 adalah:
- 70% dari 1000 peserta dalam enam modul pelatihan yang baru dikembangkan dan diterbitkan di pusat pelatihan kehutanan nasional atau regional, menurut penilaian mereka sendiri, telah meningkatkan kompetensi mereka dalam pengelolaan hutan;
- 60% dari 1000 pekerja hutan lokal dan perwakilan masyarakat lokal menerapkan/mempraktikan hasil pembelajaran yang diperoleh dari program pertukaran dan pendampingan terkait dengan tentang pengelolaan hutan lestari.
Bagaimana kami bekerja
Advisor Program FORCLIME didukung konsultan akan memfasilitasi proses penguatan manajemen lembaga Diklat (khususnya Pusdiklat LHK Bogor dan BDK LHK di Makassar dan universitas lokal) dan memfasilitasi proses “elevator system”. Dalam sistem tersebut, proses “top-down” dilakukan dalam bentuk pengembangan peran Pusdiklat LHK untuk pengembangan sistem pelatihan, penyiapan tenaga Widyaiswara yang professional dan memberikan bantuan teknis untuk lembaga Diklat di daerah. Sedangkan proses “bottom up” dilaksanakan dalam bentuk penyelenggaraan diklat yang terdesentralisasi di daerah melalui kerja sama dengan BDLHK Makassar. Pembelajaran (lesson learned) dari daerah digunakan untuk penyempurnaan bahan ajar serta kebijakan di tingkat pusat. Dalam proses ‘bottom-up’ ini, akan didorong peran serta para pihak lainnya untuk memberikan masukan bagi penyempurnaan kebijakan dan bahan ajar yang dikembangkan di Pusdiklat LHK Bogor.