Aspek tenurial dan legalitas lahan merupakan salah satu isu utama dalam mewujudkan pengelolaan kawasan cagar biosfer. Oleh karena itu, program kerja sama bilateral RI-Jerman, Forests and Climate Change Programme (FORCLIME) dan Sustainable Agricultural Supply Chains (SASCI), melakukan studi tentang status sertifikasi tanah di kawasan cagar biosfer, mengidentifikasi hambatan yang ada, serta solusi alternatif untuk perbaikan ke depan. Studi dilakukan di sekitar Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu (Kalimantan Barat) dan Cagar Biosfer Lore Lindu (Sulawesi Tengah) pada tahun 2019. Dalam rangka menyampaikan hasil studi dan berbagi pengetahuan, FORCLIME menyelenggarakan webinar pada tanggal 3 Juni 2020 menggunakan aplikasi MS Teams. Narasumber pada webinar tersebut adalah Rikardo Simarmata (pakar hukum sumber daya alam) yang melakukan penelitian di Kapuas Hulu, dan Dahniar Andriani (pakar hukum adat) yang melakukan kajian di Sulawesi Tengah. Sebanyak 80 peserta bergabung mengikuti webinar. Mereka mewakili Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; pemerintah daerah, LSM, akademisi dari Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Utara, Papua, serta program bilateral Indonesia-Jerman lain yang beraktivitas di Kalimantan Timur. Selain itu, kelompok tani dari Kalimantan Utara juga mengikuti webinar. Dari sesi diskusi, peserta memperoleh pengetahuan dan informasi tentang status saat ini dan tantangan terkait sertifikasi tanah.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Ismet Khaeruddin, Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
Jumtani, Koordinator Provinsi Kalimantan Barat
Edy Marbyanto, Manajer bidang strategis, Pengembangan sumber daya manusia