1 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
2 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
3 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)

20220521 Coordination meeting with KPHP21 dan 231

Dalam rangka menyiapkan pelaksanaan program prioritas bersama FORCLIME, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua (Dinas KLH) mengadakan pertemuan koordinasi dengan FORCLIME pada 22 Mei 2022 di ruang pertemuan kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) XXI di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Pertemuan yang dibuka oleh Kepala Bidang Perencanaan Dinas KLH, Dr. Estiko Tri Wiradyo, SH. M.Si., dihadiri pula oleh perwakilan dari KPHP XXI Mamberamo-Sarmi dan KPHP XXIII Sarmi.

Dalam arahannya, Dr. Estiko menjelaskan bahwa selama ini dukungan terhadap KPH lebih diprioritaskan kepada KPH Model seperti KPHL Biak Numfor. Dengan adanya FORCLIME, dukungan untuk memperkuat KPH juga dilakukan di KPHP XXI dan KPHP XXIII. Di kedua KPHP tersebut, FORCLIME akan mendukung dari sisi teknis untuk perbaikan tata kelola, selain itu, juga mendukung pengembangan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Kedua KPHP tersebut diharapkan kedepannya akan menjadi contoh di wilayah utara Papua.

Dalam paparannya, Plt Kepala KPHP unit XXIII Sarmi, Henoch Kende, menjelaskan bahwa selain wilayah teresterial, wilayah KPHP XXIII juga meliputi wilayah kerja di lima pulau dengan potensi ekowisata sebagai spot pemancingan dan lokasi bertelur penyu. Potensi lain adalah pengembangan ekowisata untuk air terjun dan juga pemanfaatan HHBK lainnya seperti pemanfaatan daun gaharu untuk membuat teh gaharu, madu Trigona. Selain itu, pemanfaatan hasil hutan yang cukup tinggi di wilayah ini adalah damar, merbau dan juga pemanfaatan taman satwa liar (TSL) seperti burung yang memiliki potensi cukup tinggi namun perlu dilakukan pendataan lebih lanjut. KPHP XXIII juga direncanakan sebagai sumber pembibitan gaharu.

Kepala seksi perencanaan KPHP Unit XXI lintas Mamberamo Sarmi, Debora Sawen, menjelaskan bahwa di KPHP XXI terdapat potensi pengembangan HHBK seperti minyak buah merah dan olahan kue kering sagu. Selain itu terdapat potensi ekowisata seperti air terjun, pemandian air panas namun masih perlu diikembangkan untuk menjadi obyek wisata dengan melakukan publikasi dan juga design ekowisata.

Dukungan FORCLIME yang akan dilaksanakan antara lain:
- Bimbingan teknis penyusunan rencana pengelolaan hutan (RPHJP).
- Kajian biogeofisik kawasan yang akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan ketersediaan dana FORCLIME.
- Pelatihan kepemimpinan bagi tingkat manajer di KPH dan Dinas KLH.
- Pelatihan digital marketing untuk memperkuat Gallery Kreatif Kehutanan sehingga dapat mendukung penjualan hasil hutan bukan kayu dari KPHP XXI dan KPHP XXIII yang selama ini dipasarkan lewat Galeri Kreatif Kehutanan.
- Penyusunan masterplan pengembangan ekowisata di wilayah Sarmi.

Dukungan FORCLIME terutama dalam kajian keanekaragaman hayati dan potensi di KPHP XXI akan sangat bermanfaat dalam proses perencanaan di KPHP XXIII, sehingga penyusunan dokumen RPHJP dilakukan berdasarkan potensi yang ada”, kata Henoch Kende, Plt Kepala KPHP XXIII.

Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat

in cooperation with ministry of forestry and environmentCooperation - Republic of Indonesia and Federal Republic of GermanyImplemented-by-giz