FORCLIME kembali mengadakan program magang bagi mahasiswa pada tahun 2022 ini, termasuk empat orang dari Provinsi Papua dan enam orang dari Provinsi Papua Barat, yaitu: satu dari Universitas Cenderawasih, dua dari Universitas Ottow Geissler Papua, satu dari Universitas Musamus Merauke, serta enam dari Universitas Papua.
Dalam rangka pengenalan program dan kegiatan, FORCLIME mengadakan pelatihan pengenalan (introduction training) bagi para siswa magang pada tanggal 27 – 30 September 2022 secara daring dan luring di Kota Jayapura. Tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan lebih dalam tentang FORCLIME dan beberapa topik pendukung, termasuk; sinergi dalam pembangunan di sektor lingkungan hidup dan kehutanan di Tanah Papua oleh Biro Perencanaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua.
Sementara itu, advisor teknis FORCLIME memberikan paparan terkait dengan bidang strategis yang mencakup pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), konservasi keanekaragaman hayati, perhutanan sosial, mitigasi perubahan iklim, Sustainable Development Goals (SDGs), dan pengarusutamaan gender. Selain itu, para siswa magang juga mendapatkan pengarahan dan pengetahuan mengenai sistem administrasi keuangan di GIZ serta pengelolaan pengetahuan (knowledge management) di FORCLIME.
Dalam pelatihan tersebut, Ketua Program Studi dari Universitas Papua dan Universitas Cenderawasih memberikan arahan terkait program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) dan sistem pelaporan dari masing-masing universitas. Selain itu, juga dijelaskan mengenai sistem penilaian bagi mahasiswa magang, dimana mata kuliah yang diambil disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan selama magang di FORCLIME.
Sebagai rangkaian dari agenda pelatihan, para siswa magang melakukan kunjungan lapangan untuk mengenalkan salah satu kegiatan FORCLIME bersama mitra di desa dukungan. Mereka mengunjungi Galeri Anggrek Dambu Kahbrai di Kampung Dosai, Distrik Sentani Barat. Kampung ini merupakan salah satu kampung penyangga Cagar Alam Cycloop, salah satu kawasan konservasi di Provinsi Papua yang harus dilindungi karena koleksi flora dan fauna serta ekosistemnya. Dalam rangka perlindungan atas flora, terutama anggrek, di CA Cyloop, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melakukan pendampingan di Kampung Dosai dengan membentuk kelompok perempuan pembudidaya anggrek. Selain untuk mengurangi tekanan terhadap keberadaan anggrek di alam CA Cycloop, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat. Pemasaran produk anggrek di Kampung Dosai ini sudah mulai dilakukan dengan memanfaatkan pemasaran secara online. BBKSDA Provinsi Papua selama ini juga mendampingi kelompok tani anggrek dalam proses perizinan pemasaran dan pengawasan agar budidaya anggrek yang dikembangkan masyarakat benar-benar dilaksanakan dengan mengikuti kaidah kelestarian.
Setelah pelatihan pengenalan program FORCLIME, para siswa magang akan ditempatkan di kampung-kampung dukungan FORCLIME di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat selama kurang lebih 5 – 6 bulan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua Barat.
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat