Dalam rangka mengakselerasi operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), telah dilakukan pelatihan bagi para akademisi kehutanan yang akan menjadi tenaga ahli pendamping pembangunan KPH di berbagai region. Sejalan dengan pelatihan yang difasilitasi oleh FORCLIME telah terbentuk RAKI (Rumah Akademisi Kehutanan Indonesia), yang ikut terlibat di setiap penyelenggaraan kegiatan pelatihan mulai dari Yogyakarta, Mataram untuk Regional 2 (meliputi Jawa, Bali, Nusatenggara), Ambon untuk Regional 4 (meliputi Sulawesi, Maluku, Papua). Termasuk juga pada pelatihan di Banjarmasin untuk Regional 3 (meliputi pulau Kalimantan), yang diselenggarakan pada 20 – 22 Mei 2014.
Dalam paparan materinya, Dr. Agus Setyarso sebagai lead trainer menekankan bahwa spesifikasi pengelolaan setiap KPH perlu diidentifikasi karena tidak ada satupun karakter pengelolaan KPH yang bisa sama dengan yang lain dan tidak boleh dilakukan generalisasi dalam prosesnya.
Komitmen RAKI yang beranggotakan para akademisi/tenaga ahli pendamping KPH terus berkonsolidasi untuk memberikan kontribusi nyata dalam kerangka pembangunan dan operasionalisasi KPH. Salah satu wujud nyata realisasi partisipasi akademisi anggota RAKI dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin adalah membentuk Pusat Konsultasi KPH yang menjadi bagian dari Pusat Unggulan Pengelolaan Hutan Tropis Berkelanjutan Universitas Lambung Mangkurat. Tujuan dari Pusat Konsultasi KPH ini adalah:
1. Memberikan konsultasi kepada Kepala KPH dalam operasionalisasi dan pengelolaan KPH,
2. Melaksanakan pelatihan dalam rangka penyediaan sumber daya manusia yg dibutuhkan KPH,
3. Menghimpun dan memberdayakan tenaga ahli untuk pengelolaan KPH.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Gatot Moeryanto, Senior Adviser for FMU development