1 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
2 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
3 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)

Panen madu hutan berau

Madu hutan alam merupakan hasil hutan bukan kayu yang potensial di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Berau Barat.  Jenis madu ini dihasilkan oleh lebah Apis dorsata,  yang banyak ditemukan pada pohon Banggeris Hutan (Koompassia sp), Beringin (Ficus sp), dan Meranti (Shorea sp). Masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar wilayah KPHP Berau Barat mengambil madu hutan ini untuk dijual di pasar lokal sebagai tambahan pendapatan rumah tangga.

Selama ini masyarakat lokal memanen madu hutan alam pada malam hari karena lebah tidak dapat melihat di kegelapan. Mereka menggunakan api dan asap untuk mengusir lebah dari sarangnya. Pengelolaan pasca panen yang dilakukan masyarakat masih dengan cara diperas, yang dapat menurunkan kualitas madu.

Dengan tujuan untuk dapat memanen madu hutan secara lestari, KPHP Berau Barat bekerja sama dengan GIZ FORCLIME dan Jaringan Madu Hutan Indonesia mengadakan pelatihan Panen Madu Lestari di Kampung Muara Lesan, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau pada tanggal 1 sampai dengan 4 September 2014. Pelatihan diikuti oleh 40 orang yang berasal dari tujuh kampung penghasil yang berada di dalam dan sekitar wilayah KPHP Berau Barat. Pelatih adalah kelompok petani madu yang didatangkan dari Tesso Nilo, Riau, Sumatera. Mereka khusus diundang untuk memberikan pelatihan kepada petani madu di Berau.

Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan ini terutama pada saat pemanjat madu dari Tesso Nilo, bapak Japri dan bapak Ramli, memperagakan cara memanjat pohon untuk memanen madu secara lestari. Keahlian ini dipelajari para peserta dan akan dipraktekkan di kampung mereka masing-masing. Pembelajaran yang diberikan kepada peserta juga termasuk pengambilan sarang secara lestari, produk lebah selain madu, cara penyaringan, pengolahan pasca panen, dan pengepakan. Selain itu, peserta juga diberi pengetahuan terkait dengan kelembagaan kelompok petani madu hutan.  

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini KPHP Berau Barat akan menyusun perencanaan menyeluruh mengenai pengembangan madu hutan di wilayahnya agar memiliki langkah dan tahapan yang jelas.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Ali Mustofa, Adviser Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM)

in cooperation with ministry of forestry and environmentCooperation - Republic of Indonesia and Federal Republic of GermanyImplemented-by-giz