Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) mengundang para pihak di sekitar Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) dan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) untuk menilai efektivitas pengelolaan kawasan konservasi menggunakan Management Effectiveness Tracking Tools (METT) pada tanggal 12 – 15 Juni 2017 di Putussibau, Kalimantan Barat. Lokakarya ini dipandu oleh Ahmad Munawir, S. Hut., M. Si (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan Dr. Ismet Khaeruddin (FORCLIME). Kegiatan ini didukung oleh FORCLIME
Hasil lokakarya tersebut menunjukkan keberhasilan pengelolaan kawasan konservasi di Kalimantan Barat. Efektifitas pengelolaan kedua taman nasional tersebut meningkat dalam dua tahun terakhir. Hasil METT di TNBK meningkat dari 58% (2015) ke 69% (2017). Sedangkan hasil METT di TNDS naik dari 70% (2015) menjadi 75% (2017).
Penggunaan Management Effectiveness Tracking Tools (METT) bertujuan untuk melaporkan perkembangan efektivitas pengelolaan, yang awalnya dikembangkan oleh Bank Dunia/WWF Alliance untuk membantu menelusuri dan memantau perkembangan capaian kegiatan. METT telah digunakan secara global di lebih 100 negara, termasuk Indonesia, yang telah menerapkan sejak tahun 2006.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Jumtani,Koordinator Provinsi, Advisor untuk Pengelolaan Hutan Berkelanjutan dan Rantai Nilai
Ismet Khaeruddin, Advisor senior bidang keanekaragaman hayati