FORCLIME mengadakan pelatihan agroforestri bagi penyuluh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan petani terpilih pada tanggal 15 – 24 Agustus hingga 24 2019. Untuk kegiatan ini diundang pakar agroforestri internasional, Joachim Milz, dari Bolivia. Pelatihan yang dilakukan secara berurutan dari Kapuas Hulu, kemudian Malinau dan Berau, merupakan tindak lanjut dari serangkaian acara pelatihan agroforestri sebelumnya. FORCLIME mempromosikan agroforestri sebagai cara untuk meningkatkan keanekaragaman hayati dan diversifikasi tanaman komersial. Tujuan mendasar dari wanatani adalah meniru hutan alam, melalui kepadatan tinggi dan stratifikasi. Dalam praktek wanatani, komposisi spesies yang saling melengkapi ditanam di sekitar tanaman utama, biasanya juga meliputi tanaman hasil hutan bukan kayu. Sistem wanatani yang dirancang dengan baik, dapat dikelola tanpa input eksternal, karena biomassa yang ditanam dengan sengaja berfungsi sebagai pupuk alami. Idealnya tidak ada pestisida dan herbisida yang digunakan dalam agroforestri, sehingga memberi nilai tambah pada produk organik. Pada akhir pelatihan disampaikan metode pembukaan lahan tanpa bakar kepada para peserta. Melalui pelatihan ini, KPH dan petani didorong untuk bertani secara berkelanjutan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Stephan Kitzbichler, Advisor teknis bidang hasil hutan bukan kayu dan rantai nilai untuk pembangunan ekonomi hijau
Lutz Hofheinz, Manajer strategis bidang pembangunan KPH