FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Wakil Menteri Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), Thomas Silberhorn, mengunjungi Kabupaten Berau pada tanggal 2 - 4 April 2014 untuk mendapatkan informasi langsung terkait kegiatan FORCLIME di tingkat lokal. Bupati Berau menerima Mr Silberhorn dan delegasinya di bandara dengan upacara sambutan tradisional adat Dayak dan juga makan malam resmi di rumahnya di Tanjung Redeb.
Dalam kunjungan dua harinya, Wakil Menteri BMZ mengunjungi desa Batu Rajang dan perusahaan pengusahaan hutan Inhutani I. Penduduk desa Batu Rajang menyambut Mr Silberhorn dengan upacara tradisional. Dalam kunjungannya, Wakil Menteri BMZ melakukan diskusi dengan para pemangku kepentingan lokal terkait dengan hubungan antara perusahaan konsesi hutan dan penduduk desa. Salah satu program kunjungan ini adalah presentasi kegiatan FORCLIME di Berau yang mendukung reformasi administrasi hutan serta Kegiatan Demonstrasi REDD+ (DA REDD+) dan peningkatan penghidupan masyarakat di lokasi yang dipilih di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).
Kunjungan ke Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) di Samboja, termasuk penanaman pohon oleh Wakil Menteri BMZ dan anggota delegasinya, merupakan puncak hari terakhir dari kunjungan resmi di Kalimantan Timur. Wakil Menteri BMZ mengucapkan terima kasih kepada tim FORCLIME untuk pekerjaan yang sangat baik, khususnya untuk dedikasi yang tinggi dari para Advisor Development FORCLIME di tingkat kabupaten.
FORCLIME bersama dengan perwakilan dari Pusat Standardisasi dan Lingkungan (Pustaling) Kementerian Kehutanan berpartisipasi dalam dua hari konferensi mengenai Safeguard REDD+ di Subic, Filipina pada tanggal 11 sampai 12 Maret 2014. Konferensi ini diselenggarakan oleh Kelompok Kerja (Pokja) REDD+ Sector Network Natural Resources and Rural Development (SNRD) di Asia, suatu forum pertukaran pengetahuan dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbei (GIZ), bekerja sama dengan mitranya di Filipina.
Berikut adalah tujuan dari acara tersebut yang didiskusikan dan dijabarkan selama konferensi berlangsung:
• Mangarahkan diskusi mendalam mengenai pelaksanaan safeguard REDD+, memperhatikan keputusan REDD+ pada COP 19 di Warsawa tahun 2013
• Membangun dan meningkatkan kapasitas di antara instansi pemerintah dan membangun organisasi kerja sama, dalam kaitannya dengan safeguard REDD+ dan sistem informasi safeguard.
• Mempelajari bagaimana safeguard dilaksanakan dalam kunjungan lapangan ke kawasan hutan konservasi di wilayah leluhur masyarakat adat.
Peserta konferensi merupakan staf GIZ dan juga staf dari lembaga mitra dari beberapa negara penyelenggara REDD+ di Asia, seperti India, Indonesia, Lao DPR, Mongolia, Filipina, The Pacific Islands, dan Vietnam.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Mathias Bertram, Strategic Area Manager for Forest Policy.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan (Pusat Diklat Kehutanan) bekerja sama dengan GIZ FORCLIME telah menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan di Bogor pada bulan Maret lalu. Lokakarya ini bertemakan Implementasi Kurikulum SMK Kehutanan Tahun 2013 dalam Rangka Mendukung Pengembangan KPH. Tujuan Lokakarya ini adalah untuk: (1) Meningkatkan wawasan dan menyamakan persepsi dalam penerapan kurikulum SMK Kehutanan tahun 2013; (2) Meningkatkan pengetahuan para guru dalam membuat materi Uji Kompetensi Keahlian/UKK peserta didik SMK Kehutanan; (3) Mendorong SMK Kehutanan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melalui pembahasan secara detail silabus dari kurikulum SMK Kehutanan tahun 2013 dalam rangka menjaga standar mutu SMK Kehutanan.
Peserta yang berjumlah 90 orang berasal dari SMK Kehutanan Negeri (5 sekolah), SMK Kehutanan Swasta (11 sekolah) dan Dinas Pendidikan Kabupaten. Narasumber pada lokakarya ini dari Kementerian Kehutanan (Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Kehutanan - BP2SDM, Widyaiswara Pusdiklat dan Balai Diklat Kehutanan), GIZ FORCLIME, Kementerian Pendidikan Nasional, Perum Perhutani, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Dalam acara pembukaan, Dr. Helmut Dotzauer (GIZ FORCLIME) menggaris bawahi bahwa pembangunan KPH sebagai pilar pembangunan kehutanan di Indonesia hanya akan sukses bila didukung oleh tenaga-tenaga professional. Oleh karena itu keberadaan lembaga pendidikan seperti SMK Kehutanan mempunyai peran strategis untuk mendukung pembangunan KPH di masa yang akan datang.
Di akhir lokakarya, peserta merumuskan rencana tindak lanjut untuk penyiapan langkah-langkah penerapan kurikulum SMKK 2013. Salah satu rekomendasinya adalah perlunya penguatan kapasitas para guru SMKK dan perlunya adopsi Standar Kompetensi Kerja Nasional Sumber Daya Manusia Kesatuan Pengelolaan Hutan (SKKNI SDM KPH) sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum SMK Kehutanan di masa mendatang.
Untuk informasi selanjutnya hubungi:
Edy Marbyanto, Strategic Area Manager for Human Capacity Development