FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BD LHK) Samarinda bekerja sama dengan GIZ menyelenggarakan pelatihan bagi Widyaiswara dari beberapa BD LHK, yaitu Samarinda (Kalimantan Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), Bogor dan Kadipaten (Jawa Barat) serta Pusat Diklat SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 4-6 Desember 2017 di Samarinda, Kalimantan Timur. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para widyaiswara dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk mendukung pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).
Materi yang disampaikan selama pelatihan adalah: Kebijakan dan kelembagaan KPH; Standar kinerja KPH Produksi; Penyiapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD); Pemetaan jabatan dan standar kompetensi KPH; Integrasi pembangunan KPH dan pemberdayaan masyarakat; Kompetensi KPH dalam perencanaan hutan; dan Merancang pembangunan kapasitas untuk KPH.
Dalam acara pembukaan, Kepala BD LHK Samarinda menyampaikan bahwa BD LHK di masa yang akan datang akan mempunyai peran strategis dalam pengembangan sumber daya manusia KPH. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas widyaiswara merupakan kebutuhan yang harus dirancang secara matang dan berkesinambungan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Edy Marbyanto, Manajer bidang strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Berau Barat bersama dengan mitra-mitranya, yaitu FORCLIME kerja sama teknis dan kerja sama financial, Yayasan Penjalin dan Yayasan Payo-Payo, melakukan validasi atas usulan lokasi untuk melaksanakan kegiatan melalui Skema Kemitraan pada tanggal 24-25 November di Berau, Kalimantan Timur. Validasi ini dilakukan dalam upaya mempercepat proses perolehan legalistas Skema Kemitraan di Kampung Batu Rajang. Pihak-pihak yang terlibat, selain KPH Berau Barat, dalam skema kemitraan ini adalah tiga Kelompok Tani Hutan di Kampung Batu Rajang (Bangen Tawai, Pebeka Tawai, Tiga Tawai) terdiri dari 76 Kepala Keluarga, dan PT. Inhutani I Labanan (pemegang izin pemanfaatan hutan). Kegiatan validasi tersebut menghasilkan kesepakatan lokasi dengan luasan sementara ± 1.705 Ha, yang kemudian akan ditetapkan melalui proses negoisasi antar Kelompok Tani Kampung Batu Rajang dan pemegang konsesi hutan. Setelah luasan disepakati, akan disusun Naskah Kesepakatan Kerja Sama.
Batu Rajang adalah kampung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu contoh pengembangan dan implementasi skema kemitraan oleh KPH Berau Barat berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.83/2016 tentang Perhutanan Sosial.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Suprianto, Advisor teknis bidang pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan, Berau
Tunggul Butarbutar, Koordinator Provinsi Kalimantan Timur
Lutz Hofheinz, Manajer strategis bidang Kesatuan Pengelolaan Hutan
FORCLIME memfasilitasi Pelatihan Jurnalisme Lingkungan di Palu, Sulawesi pada tanggal 28 November sampai 1 Desember. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memperkuat strategi penjangkauan dan komunikasi Cagar Biosfer Lore Lindu di Sulawesi Tengah. Hal ini merupakan bagian dari strategi keseluruhan FORCLIME untuk memperbaiki dan memperkuat keberlanjutan dan pengelolaan taman nasional. Pelatihan diikuti oleh 21 peserta, yang mewakili taman nasional, Tahura, Kesatuan Pengelolaan Hutan serta pemangku kepentingan lokal lainnya yang berada di kawasan Cagar Biosfer Lore Lindu.
Materi pelatihan meliputi penulisan, pengisahan cerita, penulisan artikel berita, blogging, fotografi dan videografi. Setelah mengikuti pelatihan selama empat hari (di ‘dalam kelas’ dan praktik), dilanjutkan di ‘luar kelas’ selama dua bulan ke depan melalui pendampingan kelompok secara daring dengan target diterbitkannya artikel di media lokal dan blog pribadi.
Cagar Biosfer Lore Lindu, yang dinyatakan oleh UNESCO pada tahun 1977, terletak di jantung Sulawesi dan meliputi empat kabupaten (Sigi, Poso, Parigi Moutong dan Donggala); dengan Taman Nasional Lore Lindu sebagai zona intinya.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior bidang Konservasi Keanekaragaman Hayati, dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah