FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Kementerian Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan mengadakan konferensi internasional dengan tema "Hutan untuk Generasi Masa Depan" pada tanggal 11 dan 12 Juni 2013 di Berlin. Tujuan dari konferensi ini adalah:
1. Mempromosikan pengelolaan hutan lestari di daerah tropis dengan tiga dimensi kelayakan ekonomi, sosial dan ekologi;
2. Menaikkan produk kayu yang legal dan berkelanjutan;
3. Menjajaki pilihan aliansi di antara sektor publik dan swasta, dan masyarakat madani;
4. Meningkatkan kesadaran di antara penyedia barang dan konsumen bahwa menghindari kayu tropis bukan merupakan cara untuk menyelamatkan hutan tropis.
Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 160 pejabat tinggi pengambil keputusan dari unsur pemerintah, masyarakat madani, swasta dan perguruan tinggi. Sedangkan dari Indonesia hadir Dr Yetti Rusli, Ir. Helmi Basalamah dan Andi Daryanto, semua dari Kementerian Kehutanan, Agus Setyarso (Seknas-KPH) dan Prof Soeyitno Soedirman (Universitas Mulawarman). Delegasi didampingi oleh Direktur Program FORCLIME, Mr Rolf Krezdorn.
Dalam sambutannya, Mr Dirk Niebel, Menteri Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan, menyambut para peserta konferensi. Pada konferensi tersebut, Dr Yetti Rusli menyampaikan pidato berjudul "Tanggung Jawab Umum dan Pribadi bagi Keberlanjutan" atas nama Dr Hadi Daryanto, Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan.
Informasi lebih lanjut tentang konferensi dan presentasi yang diberikan selama berbagai sesi dapat ditemukan di situs BMZ
Untuk memperluas pemahaman tentang aplikasi biochar, FORCLIME bersama mitra kerja sama dari Kalimantan Timur dan Barat melakukan studi banding ke Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanah, Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Lampung Timur. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melihat potensi pemanfaatan biochar dalam rangka meningkatkan produktivitas lahan dan serapan karbon. Peserta mengunjungi dan melihat, mulai dari aplikasi pengelolaan lahan pertanian hingga pengelolaan perkebunan dan kehutanan serta kemungkinan penerapan skala operasional.
Kunjungan diikuti oleh tujuh peserta dari Lab. Tanah Universitas Mulawarman di Kalimantan Timur, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Berau Barat (Kalimantan Timur), KPH Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), dan GIZ FORCLIME.
Dari kunjungan tersebut, peserta mendapatkan informasi dan pengetahuan yang komprehensif tentang berbagai aspek mengenai biochar, mulai dari teknik produksi, aplikasi pada berbagai sektor penggunaan lahan, serapan karbon hingga bioenergi yang mungkin didapatkan akibat penerapan biochar tersebut.
Saat ini FORCLIME menginisiasi kerja sama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman untuk mempelajari potensi penerapan biochar dalam rangka mitigasi perubahan iklim. Kerja sama ini termasuk peningkatan kapasitas, penelitian dan publikasi.
Biochar adalah arang yang dihasilkan dari pembakaran biomassa melalui proses dekomposisi termokimia dari material organik pada suhu tinggi tanpa oksigen (pyrolisis). Penggunaan arang hayati (Biochar) dianggap sebagai terobosan yang dapat memberikan kontribusi pada pengurangan emisi, penyerapan karbon dan perbaikan kondisi tanah.
Untuk infomasi lebih lanjut, silahkan hubungi
Tunggul Butarbutar, Strategic Area Manager for FMU Development
Unit pengelola program FORCLIME di Malinau (District Project Management Unit – DPMU) mengadakan pelatihan “Pengkajian Perikehidupan Berkelanjutan” (Sustainable Livelihood Assessment - SLA). Pelatihan ditujukan bagi 15 fasilitator desa dari Kecamatan Bahau Hulu dan Kecamatan Pujungan, serta staff DPMU selama dua minggu pada bulan Juni 2013. Pelatihan ini terbagi atas dua sesi yaitu pemberian materi dalam kelas bertempat di Hotel Malinau City. Kemudian sesi praktek lapangan di desa terdekat yaitu Long Bila, Long Kenipe dan Sentaban. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Malinau membuka acara ini dengan harapan seluruh peserta dapat mengimplementasikan kemampuan fasilitasi di desa masing-masing, tidak hanya dalam mendukung kegiatan FORCLIME tetapi juga terkait pengembangan desa.
Dua orang pelatih berpengalaman dari Yayasan FIELD (Farmers’ Initiative for Ecological Livelihood and Democracy), yang berkantor di Jakarta, memberikan suasana pelatihan yang menarik dan menyenangkan pada para peserta. Pada tiga hari pertama, pelatihan lebih menekankan pada informasi dasar mengenai program serta isu terkait oleh perwakilan NPMU (National Project Management Unit), peningkatan kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi peserta. Selanjutnya materi yang diberikan berkaitan dengan data yang akan dikumpulkan di tingkat desa meliputi siklus air, ekosistem desa, penelusuran lokasi (sketsa desa), kalender musim, analisis kecenderungan, analisis kelembagaan, peran gender, dan rencana tindak lanjut. Materi tersebut berkaitan satu dengan lainnya dan bertujuan memberikan “gambaran”, potensi dan hambatan yang ada di dalam wilayah desa. Lebih lanjut, data ini akan menjadi dasar pengajuan kegiatan dalam wilayah kegiatan percontohan (Demonstration Activities/DA) berkaitan dengan investasi cepat dan investasi jangka panjang REDD+.
Informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
Indah Astuti, Tenaga Ahli Partisipasi Masyarakat dan Pemerintahan - DPMU
Karlina Kartika, Adviser, Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat – TC Module