FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Malinau, Lidung Keminci. Pada tanggal 21 Februari Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Ir. H A Helmy Faisal Zaini, disambut dengan meriah dan tarian tradisional saat mengunjungi Lidung Keminci di Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Menteri mengunjungi kabupaten-kabupaten di daerah terpencil dan daerah perbatasan agar dapat berdialog langsung dengan masyarakat setempat. Salah satu yang dikunjungi adalah kebun agroforestri suksesi petani lokal yang didirikan pada tahun 2011 dengan dukungan Program FORCLIME sebagai demplot produksi kakao berkelanjutan.
Menteri menyatakan dukungannya kepada Bupati Malinau, Dr. Drs. Yansen T.P. MSc., yang memiliki rencana untuk lebih mengembangkan produksi kakao berkelanjutan di wilayahnya, sejalan dengan target pemerintah untuk menjadi produsen kakao terkemuka di dunia. Menteri juga menyebutkan pentingnya meningkatkan produksi pengolahan hasil pertanian.
Selain itu, Ir. HA Helmy Faisal Zaini mengumumkan bahwa Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal akan mengeluarkan biaya lebih dari Rp 13 miliar untuk perbaikan infrastruktur jalan di Kabupaten Malinau pada tahun 2013. Seperti pada tahun 2012, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal akan menyediakan dana sebesar Rp 2 miliar untuk mendukung petani melalui pembagian bibit pohon karet, pupuk buatan dan pestisida pada tahun 2013. Pemerintah juga berencana untuk mendukung petani dengan pemanenan dan pengolahan karet selama tiga tahun untuk memastikan kualitas yang baik.
Selama kunjungannya, Menteri dan rombongan melakukan dialog aktif dengan perwakilan dari pemerintah daerah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malinau, tokoh agama dan adat, organisasi produsen pertanian dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Malinau tentang orientasi masa depan terkait dengan bantuan kepada masyarakat di sektor pertanian.
Dari tanggal 25 Januari sampai dengan tanggal 6 Februari, 16 manajer dan pengajar dari lembaga pelatihan kehutanan di Indonesia dan tenaga ahli dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan, Kementerian Kehutanan mengikuti pelatihan manajemen di Bonn, Jerman. Program pelatihan tersebut dirancang oleh Akademi Kerja Sama Internasional GIZ, yang tidak hanya mencakup sesi pembelajaran interaktif di kelas, tetapi juga dialog teknis dengan para manajer dari lembaga pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia bidang kehutanan di Jerman. Selama pelatihan, peserta belajar dan berdiskusi mengenai pengelolaan lembaga pendidikan dan pelatihan kehutanan Jerman untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan hutan dan administrasi di Jerman. Hasil pembelajaran tersebut diharapkan akan menginspirasi peserta dalam merefleksikan tantangan dan agar dapat lebih mengembangkan pendekatan untuk pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan kapasitas di Indonesia secara khusus, utamanya untuk mempersiapkan tenaga yang berkualitas terkait dengan pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). "Pelatihan ini akan mendukung misi kami dalam memperkuat lembaga-lembaga pelatihan kehutanan di tingkat nasional dan regional", kata Dr. Agus Justianto, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Kementerian Kehutanan, "dan untuk melaksanakan visi kita bersama dalam memperbaiki kualitas desain pelatihan dan cara penyampaian materi pelatihan dari standar menjadi sangat baik.