FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Saat Pameran Jerman-Indonesia (JERIN) di Samarinda 13-17 Februari, yang juga telah diselenggarakan di beberapa kota sejak Oktober 2011, FORCLIME mengundang siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Samarinda dan masyarakat Samarinda untuk berdiskusi mengenai persoalan terkait dengan perubahan iklim dan REDD+. Diskusi dilaksanakan di Gedung Perpustakaan Umum Kalimantan Timur pada tanggal 15 Februari dan dihadiri oleh 50 peserta yang sangat antusias. Para narasumber yang merupakan tenaga ahli dari FORCLIME mengawali acara dengan menjelaskan penyebab dan dampak perubahan iklim, perjanjian internasional dan upaya mitigasi perubahan iklim melalui REDD+. Dalam diskusi juga dibahas mengenai upaya pengurangan emisi yang dapat dilakukan oleh peserta secara individu. Dengan kritis mereka mempertanyakan kebijakan pemerintah yang tidak konsisten dalam pengurangan emisi seperti masih banyaknya konversi hutan untuk eksploitasi pertambangan dan perkebunan, rendahnya komitmen negara maju seperti Amerika Serikat yang tidak mau meratifikasi Kyoto Protocol, lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di sektor kehutanan, dan lain-lain.
Para siswa juga berbagi pengalaman terkait dengan upaya mitigasi perubahan iklim, seperti pernyataan berikut:
Dari berbagai komentar peserta, sebenarnya banyak inisiatif yang selama ini sudah dilakukan oleh masyarakat dalam upaya perbaikan kualitas lingkungan dan pengurangan emisi. Oleh karenanya, selain perbaikan tata kelola di tingkat pemerintahan, promosi peran serta masyarakat dalam perbaikan lingkungan perlu terus ditumbuhkembangkan selaras dengan prinsip 3M, yakni: Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil dan, Mulai Sekarang Juga....
Pameran Jerman-Indonesia (JERIN) juga akan dilaksanakan di Bandung tanggal 12 -16 Maret di Kampus Pusat ITB, yang merupakan akhir dari rangkaian kegiatan JERIN. Dalam acara tersebut juga akan dipamerkan foto-foto tentang hutan yang diselenggarakan oleh FORCLIME.
Untuk informasi selengkapnya, dapat menghubungi:
Tunggul Butarbutar
Solichin Manuri
Dalam dua minggu pertama bulan Februari, FORCLIME Komponen 2 menyelenggarakan lokakarya di tiga kabupaten percontohan untuk menyusun rencana kerja tahunan dan menyelaraskan dengan perencanaan dinas kabupaten. Lokakarya di masing-masing kabupaten dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kehutanan Kabupaten, instansi daerah di tingkat kabupaten , UPT Kementerian Kehutanan, LSM dan masyarakat. Tujuan dari lokakarya ini adalah untuk berbagi informasi mengenai perkembangan program pada tahun 2011 dan sinkronisasi serta harmonisasi rencana kerja FORCLIME Komponen 2 untuk tahun 2012 dengan rencana mitra kerja di daerah, khususnya Dinas Kehutanan Kabupaten.
Usulan program berupa kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam empat bidang utama, yaitu sebagai berikut:
Beberapa isu yang mengemuka dalam lokakarya dan perlu ditindaklanjuti oleh FORCLIME bersama mitranya, antara lain:
Untuk informasi selengkapnya, silakan hubungi:
Helmut Dotzauer (helmut.dotzauer@giz.de) atau
Tunggul Butarbutar (tunggul.butarbutar@giz.de) atau
Edy Marbyanto (edy.marbyanto@giz.de)
Rabu tanggal 25 Januari 2012, suatu kesepakatan bersama (Memorandum of Understanding -MoU) telah ditandatangani antara Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dan GIZ FORCLIME untuk berkontribusi dalam mengembangkan Taman Nasional Danau Sentarum dan sekitarnya sebagai Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) untuk pengembangan ekowisata. KSK ini merupakan turunan dari draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu 2011-2031. Dokumen ini akan memberikan arah yang lebih rinci dan operasional dalam pemanfaatan ruang kepada para pihak yang melaksanakan proyek pembangunan atau kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan, khususnya untuk pengembangan ekowisata di kabupaten ini, berdasarkan UU 26/2007 tentang Penataan Ruang. Mengingat pariwisata merupakan salah satu sektor utama untuk mencapai tujuan strategis kabupaten, sebagaimana tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah, KSK Kawasan Ekowisata ini akan menjadi kunci dalam menerapkan strategi pengembangan ekowisata. KSK Kawasan Ekowisata merupakan salah satu dari tiga kawasan strategis kabupaten yang telah disusun dan dijelaskan dalam rencana tata ruang:
Kolaborasi berdasarkan nota kesepahaman ini akan menghasilkan dokumen yang nantinya akan menjadi salah satu pedoman pengendalian dan pemanfaatan ruang dalam mengembangkan ekowisata di Kapuas Hulu Kabupaten hingga dua puluh tahun yang akan datang (2011-2031).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Heinz Terhorst
Team Leader of FORCLIME Component 3
heinz.terhorst@eco-consult.com