FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Konselor Kerjasama Pembangunan Kedutaan Jerman, Andreas Beckermann, mengunjungi lokasi proyek FORCLIME di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pada tanggal 4 sampai 8 November. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melihat secara langsung pelaksanaan program kegiatan dan capaian prestasinya. "Bagi saya itu sangat menarik untuk melihat sebuah proyek yang sedang berjalan ", kata Mr Beckermann, "dan untuk mempelajari penerapan konteks dan kondisi pada pelaksanaan kegiatan kerja sama Jerman-Indonesia." Keterpencilan beberapa lokasi proyek membuat para pengunjung terkesan. Rombongan harus berjalan selama satu jam dari jalan terakhir yang dapat diakses oleh mobil untuk mencapai salah satu desa yang didukung oleh FORCLIME terkait dengan pemetaan partisipatif sebagai persiapan untuk mengembangkan kegiatan demonstrasi REDD+ (REDD+ Demonstration Activities – REDD+ DA). Desa lain yang dikunjungi adalah Menua Sadap, di sini para pengunjung mendapat informasi tentang langkah-langkah yang diperlukan dalam mendukung pembangunan pembangkit listrik yang terbarukan di desa tersebut, serta tantangannya. Langkah-langkah dimaksud termasuk melakukan studi kelayakan, menyusun dasar hukum seperti memo kesepahaman antara pemerintah kabupaten dan Taman Nasional Betung Kerihun terkait dengan promosi energi terbarukan di kawasan taman nasional dan zona penyangga, menetapkan dan melakukan pelatihan bagi Kelompok Pengelola PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro). Langkah terakhir adalah instalasi turbin di sungai yang ketinggian airnya dapat meningkat beberapa meter di malam hari selama musim hujan.
Pada kunjungan lapangan ini, Konselor Beckermann didampingi oleh Press Attachée Kedutaan Jerman, Inge Seitz, dan tiga wartawan dari media yang berbasis di Jakarta. "Ini adalah untuk pertama kalinya wartawan diundang untuk menemani kunjungan Kedutaan," kata Ms Seitz pada hari terkakhir dari tiga hari yang tak terlupakan, "dan saya sangat senang karena kunjungan ini berjalan dengan baik."
Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, mengunjungi Jerman dari tanggal 8 sampai 9 Oktober untuk bertemu dengan pejabat tinggi Jerman dalam rangka meningkatkan kerja sama dibidang kehutanan antara Indonesia dan Jerman yang telah berjalan selama 45 tahun. Menteri Zulkifli Hasan mengadakan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Pertanian, Pangan dan Perlindungan Konsumen Republik Federal Jerman, Mr. Peter Bleser, dan bertemu dengan Wakil Menteri Lingkungan dan Energi Negara Bagian Hessen, Mr Mark Weinmeister. Program kunjungan juga termasuk dialog meja bundar dengan para pihak kunci bidang kerja sama pembangunan dan akademisi bidang reformasi sektor kehutanan di Indonesia, selain itu, juga dilakukan "kunjungan lapangan" ke salah satu kesatuan pengelolaan hutan di Negara Bagian Hessen.
Di lokasi kesatuan pengelolaan hutan yang dikunjungi, Chausseehaus Wiesbaden, Menteri Zulkifli Hasan mendapat informasi langsung mengenai sistem struktur desentralisasi pengelolaan hutan Jerman, yang dalam banyak hal telah menginspirasi reformasi hutan yang sedang berlangsung dan pembangunan kesatuan pengelolaan hutan di Indonesia. Dalam kunjungannya, Menteri Kehutanan didampingi oleh Direktur Jenderal Kehutanan Hessen dan Direktur HessenForst, Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Jerman dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan melalui Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (WP3H) dengan dukungan GIZ FORCLIME telah menyelenggarakan Lokakarya mengenai Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) tanggal 19 – 22 September 2012 di Jakarta. Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam pembentukan “expert pool”yang nantinya secara terus menerus dapat memberi dukungan teknis dalam kerangka pembangunan dan operasionalisasi KPH di seluruh Indonesia. Lokakarya dihadiri oleh setidaknya 33 akademisi dari 21 universitas negeri di seluruh Indonesia.
Lokakarya dibuka oleh Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Ir. Bambang Soepijanto, MM., yang dalam sambutannya menyatakan bahwa tata hutan dan rencana pengelolaan mempunyai posisi yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pengelolaan oleh KPH di tingkat tapak. Melalui lokakarya ini peserta diharapkan dapat merumuskan ide-ide baru terkait dengan tata hutan dan rencana pengelolaan hutan yang dapat digunakan untuk implementasi pembangunan KPH.
Materi yang dibahas dalam lokakarya tersebut meliputi berbagai hal, mulai Konsepsi Pembangunan KPH (Prof. Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo M.Sc.); Konsep pengelolaan KPH yang akan didorong sebagai lembaga/organisasi yang mampu menjalankan bisnis (Dr. Ir. Bramasto Nugroho, M.Sc.); serta paparan mengenai progres pembangunan KPH sampai saat ini (Ir. Is Mugiono, MM.,Direktur WP3H). Presentasi pembukaan diikuti dengan diskusi teknis secara mendalam dilakukan terkait materi Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan. Pada hari kedua difokuskan pada berbagi pengalaman dan langkah pertama dari hasil penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Berau Barat. Sedangkan Kepala KPH, Bpk. Hamzah berbagi pengalaman pada konteks lokal dan realita yang dihadapi oleh KKPH, dua akademisi dari Universitas Mulawarman (Prof. Dr. Ir. Mustofa Agung Sardjono, Dr. Ir. Soeyitno Soedirman) mempresentasikan pendekatan mereka dari menasehati dan memfasilitasi proses yang bagian dari kegitan didukung FORCLIME. Pemaparan ini dimaksudkan sebagai demonstrasi tahapan penyusunan rencana yang diharapkan dapat memberi inspirasi bagi seluruh peserta ketika harus memberikan dukungan pendampingan penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan KPH di wilayahnya.
Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi:
Barbara Lang (barbara.lang@giz.de) atau
Gatot Moeryanto (gatot.moeryanto@giz.de) atau
Yenny Syafrina (yenny@dephut.go.id)