FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Suasana berbeda nampak di Desa Long Alango Kecamatan Bahau Hulu Kabupaten Malinau pada tanggal 16 Juli 2012. Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, dan beberapa petinggi TNI dijadwalkan hadir sebagai bagian dari penutupan Ekspedisi Khatulistiwa 2012. Saat tiba, Menteri Kehutanan disambut dengan tarian daerah dan diberi gelar adat sebagai pelindung dan penjaga hutan oleh Ketua Adat Besar Bahau Hulu, Anyi Apuy. Dalam kata sambutannya, Anyi Apuy memberikan kritik yang cukup keras atas kebijakan pemerintah pusat di masa lalu yang memberikan hutan adat masyarakat Dayak kepada pengusaha. Padahal kehidupan masyarakat Dayak terutama di daerah terpencil sangat bergantung pada hutan beserta sumber daya alam di dalamnya. Zulkifli Hasan mengakui kesalahan pemerintah pusat di masa lalu, tetapi sejak tahun 2010 Kementrian Kehutanan telah mengeluarkan kebijakan baru tentang moratorium dengan tidak memberikan ijin pengusahaan hutan alam yang baru serta memberikan masyarakat kesempatan untuk mengelola hutan melalui skema kehutanan sosial, seperti Hutan Desa dan Hutan Kemasyarakatan.
Turut hadir Bupati Malinau yang memberikan paparan mengenai kondisi di Kabupaten Malinau khususnya kecamatan yang berbatasan langsung dengan Malaysia serta Ketua Forum Masyarakat Adat (FoMMA), Martin Labo, yang memberikan penjelasan mengenai pengelolaan kolaboratif antara masyarakat adat, pemerintah daerah, LSM, dan Taman Nasional Kayan Mentarang. Dalam paparannya, Bupati menekankan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan akses transportasi masih terhalang status kawasan. Menanggapi hal ini, Menteri Kehutanan mendukung pengembangan di wilayah perbatasan termasuk infrastruktur yang melalui kawasan hutan dengan tetap mempertahankan kawasan taman nasional serta mengundang pihak terkait untuk berdiskusi lebih lanjut di Jakarta. Menteri Kehutanan berjanji akan kembali berkunjung pada bulan September mendatang.
Tim FORCLIME di Malinau diundang dan hadir pada acara penutupan Ekspedisi Khatulistiwa 2012 di Desa Long Alango.
FORCLIME Malinau menyelenggarakan Pelatihan GIS pada tanggal 4 sampai 6 Juli bagi staf teknis dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten dan Dinas Perkebunan Kabupaten. Peserta diajarkan untuk mengembangkan keterampilan GIS dasar yang kemudian akan digunakan untuk penilaian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro dan Inventarisasi Kakao (dalam kerangka kerja Komponen 3 FORCLIME).
Pelatihan ini dikembangkan dan dipimpin oleh tenaga ahli GIS FORCLIME, yaitu Budi Susanto dan Timo Beiermann. Tujuannya adalah untuk memberikan pilihan yang lebih fleksibel dalam pelatihan keterampilan praktis dasar yang belum tercakup pada pelatihan sebelumnya. Pelatihan dapat dilakukan di tempat dan memberikan keterampilan dasar kepada peserta yang belum pernah bekerja dengan program ArcGIS sebelumnya. Dalam pelajaran teori dan latihan praktis peserta menggunakan teknologi yang penting untuk mengelola sumber daya alam. Peserta dilatih dalam menggunakan GPS, georeferencing peta analog, menghasilkan dan mengedit set data spasial, dan membuat layout. Lembaga lingkungan hidup di kabupaten sangat menghargai pelatihan ini karena akan meningkatkan kapasitas staf lapangan dalam pemantauan lingkungan di daerah yang ukurannya hampir sama dengan Belanda.
Antusiasme dan minat peserta tidak terganggu akibat listrik yang sesekali padam dan terbatasnya AC. Peserta berharap agar dapat menerapkan keterampilan yang baru diperoleh dan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan GIS lanjutan.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
budi.susanto@giz.de or timo.beiermann@giz.de
Mulai bulan Juli dan Agustus 2012 dua tenaga teknis dari Jerman ditempatkan untuk mendukung pemerintah daerah Kabupaten Berau di bidang Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Kepala Dinas Kehutanan setempat, Bapak Darwis Syukur, menyambut hangat kedua ahli tersebut, yang masing-masing adalah Manuel Haas dan Benjamin Korff, pada pertemuan pertama tanggal 9 Juli.
Sebagai bagian dari Program FORCLIME, kedua ahli tersebut akan mendukung kegiatan program di Kabupaten Berau, dengan memberikan pelatihan dan konsultasi serta membantu dalam merancang dan melaksanakan kegiatan bersama dengan instansi pemerintah daerah, terutama dengan Dinas Kehutanan setempat. Mereka terutama akan mendukung pengembangan Demonstration Activities REDD dan pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Keduanya akan tinggal dan bekerja di Kabupaten Berau selama sedikitnya dua tahun.
Penempatan tenaga ahli Eropa dalam kurun waktu panjang, yang bekerja dan hidup berdampingan dalam struktur lokal di negara berkembang adalah instrumen khusus dari Kerjasama Teknis Jerman dan didukung oleh "Layanan Pengembangan" Unit Khusus dari GIZ. Tujuan dari penyebaran tenaga ahli ini adalah untuk memberikan layanan konsultasi teknis dan untuk meningkatkan pembelajaran internasional dan pemahaman lintas budaya.