FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Sebagai salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas terhadap mitra kerja, Ms. Anne-Cathrin Vonarx mempresentasikan hasil kerjanya di hadapan para pejabat struktural dan widyaiswara di Pusat Diklat Sumber Daya Manusia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SDM KLHK) pada tanggal 19 Februari 2016. Ms. Anne-Cathrin Vonarx adalah seorang Development Adviser untuk bidang Pengembangan Kapasitas Sumberdaya Manusia, salah satu bidang strategis FORCLIME, yang ditempatkan di Pusat Diklat SDM LHK di Bogor sejak April 2014 dan masa tugasnya berakhir pada bulan Februari 2016.
Dalam presentasinya, Ms. Anne menyampaikan bahwa dengan dukungan Pusat Diklat SDM LHK, upaya pengembangan e-learning telah dilaksanakan, yang meliputi: (1) Pengembangan kelembagaan e-learning di Pusat Diklat SDM LHK termasuk penguatan Tim e-learning; (2) Penguatan kapasitas manajemen dan widyaiswara dalam pengembangan e-learning; (3) Pengembangan modul-modul pelatihan blended learning atau kombinasi e-learning dan pelatihan tatap muka; (4) Pengembangan jejaring kerja untuk e-learning, misalnya dengan KADIN Indonesia, Pusat Pelatihan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Pusat Pelatihan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dalam sambutannya, Kepala Pusat Diklat SDM LHK menyampaikan terima kasih atas kontribusi Ms. Anne, dan akan menindaklanjuti pengembangan e-learning yang telah dibangun bersama.
Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan menghubungi:
Edy Marbyanto, Strategic Area Manager for Human Capacity Development
Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) melalui Pusat Pendidikan dan Latihan Sumber Daya Manusia dan Balai Diklat Kehutanan Bogor menyelenggarakan pelatihan mengenai Perubahan Iklim dan REDD+ bagi pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) di Bogor. Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu menyusun rencana aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan REDD+ di tempat tugasnya masing-masing.
Pelatihan ini merupakan bagian dari uji coba pengembangan blended learning, yaitu kombinasi metoda pelatihan melalui online (e-learning) dan tatap muka. Sesi online dilaksanakan pada tanggal 1 - 12 Februari atau setara dengan 16 jam, dan diikuti oleh 37 peserta dari berbagai instansi kehutanan di daerah. Sesi tatap muka dilaksanakan pada tanggal 16 - 19 Februari atau setara dengan 26 jam, dan diikuti 18 peserta dari beberapa Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), yaitu: KPH Berau Barat, KPH Kapuas Hulu; Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat serta Taman Nasional (Betung Kerihun – Kalimantan Barat, Lore Lindu – Sulawesi Tengah, Ujung Kulon – Banten, Gede Pangrango – Jawa Barat, Halimun Salak -Jawa Barat, Kepulauan Seribu - Jakarta). Peserta yang mengikuti sesi offline ini merupakan hasil seleksi dari peserta online. Hanya yang aktif dan berprestasi dalam sesi online yang dapat mengikuti sesi tatap muka. Materi yang disampaikan dalam sesi tatap muka ini antara lain: (1) Monitoring, Reporting, Verification (MRV) dalam REDD+ dan penghitungan karbon; (2) Penyusunan rencana aksi. Kegiatan pelatihan e-learning maupun tatap muka difasilitasi oleh widyaiswara berpengalaman dari Balai Diklat Kehutanan Bogor.
Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang sebagai pelaksana teknis fungsional pengendalian ekosistem hutan pada instansi pemerintah baik pusat maupun daerah. Tugas pokok PEH adalah menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, memantau dan mengevaluasi serta melaporkan kegiatan pengendalian ekosistem hutan. Pengendalian Ekosistem Hutan adalah segala upaya yang mencakup metode, prosedur, strategi dan teknik dalam kegiatan perencanaan hutan, pemantapan kawasan hutan, pemanfaatan hasil hutan, rehabilitasi hutan dan lahan, pengelolaan Daerah Aliran Sungai serta konservasi sumberdaya hutan secara efektif dan efisien menuju pengelolaan hutan berkelanjutan.
Untuk informasi yang lebih lanjut, dapat menghubungi:
Edy Marbyanto, Strategic Area Manager Human Capacity Development
Dalam rangka untuk mensosialisasikan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) 2015 – 2024, manajemen Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kapuas Hulu menyelenggarakan lokakarya mengenai perlindungan hutan dan konservasi alam mengikuti arahan dari RPHJP bagi pegawainya. Selain pegawai KPH Kapuas Hulu, lokakarya yang dilaksanakan selama dua hari (16 dan 17 Februari) di kantor KPH Kapuas Hulu, juga diikuti oleh pegawai Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun, Forum Konservasi Orangutan Indonesia (FORINA), Fauna and Flora International (FFI) dan Fasilitator Desa FORCLIME FC.
Selama lokakarya, peserta berdiskusi dalam kerja kelompok membahas tentang perencanaan strategis perlindungan hutan dan konservasi alam dan keanekaragaman hayati menggunakan pendekatan SMART dan results chain.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Ismet Khaeruddin, Manager bidang strategis, Keragaman Hayati dan Pengelolaan Kawasan Lindung