FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Untuk memperkuat pemahaman pentingnya konservasi keanekaragaman hayati di tingkat masyarakat, Pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Batang Kanyau dan didukung oleh GIZ-FORCLIME menyelenggarakan Pelatihan Perencanaan Konservasi Partisipatif pada tanggal 28 – 29 Januari 2015 di Mataso, Kabupaten Kapuas Hulu. Selain anggota LPHD Batang Kanyau, pelatihan ini juga diikuti oleh perwakilan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model Kapuas Hulu, FORCLIME-FC dan Balai Taman Nasional Betung Kerihun. Pelatihan ini juga ditujukan untuk membangun pemahaman akan pentingnya mengidentifikasi target konservasi yang ada di kawasan Hutan Desa Menua Sadap. Desa ini telah mendapat ijin untuk mengelola hutan desa sesuai dengan SK Menteri Kehutanan No.61/Menhut-II/2014 tentang Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Menua Sadap Kabupaten Kapuas Hulu Seluas 1.395 Ha.
Dari proses pelatihan diketahui bahwa masyarakat memiliki kearifan lokal terkait dengan pemanfaatan lestari, dalam bahasa Iban padanan kata konservasi adalah para yang berarti memelihara untuk dapat mengambil manfaat. Sehingga memudahkan peserta untuk memahami pengertian mengenai konservasi. Dalam pelatihan peserta juga mendapat penjelasan mengenai target konservasi, kondisi dan ancaman, strategi penanganan, para pihak yang terlibat dan pengukuran sukses.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, pengurus LPHD Batang Kanyau akan melakukan sosialisasi mengenai target konservasi dan aturan desa terkait kegiatan perburuan di tingkat desa. Pada acara penutupan pelatihan, Kepala Adat menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini karena telah memberikan pemahaman baru dalam hal menata sumberdaya alam yang penting bagi kehidupan masyarakat dan pengaturan dibutuhkan untuk keberlanjutan di masa depan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Ismet Khaeruddin, Strategic Area Manager Biodiversity and Management of Protected Area
Karlina Kartika, Technical Adviser for CBFM
Pusat Pendidikan dan Latihan Kehutanan (Pusdiklat Kehutanan) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mempunyai target untuk melatih 41.800 orang selama 5 tahun ke depan. Jumlah tersebut merupakan 3 kali lipat dari target yang direalisasikan selama periode 2009-2014. Untuk mendukung pencapaian target tersebut, salah satu strategi yang dikembangkan adalah melalui e-learning (pembelajaran dengan menggunakan media elektronik).
Untuk menyempurnakan bahan ajar yang telah disusun, GIZ/AIZ melakukan pendampingan bagi 25 peserta dari Pusdiklat dan Balai Diklat Kehutanan, yang telah mengikuti lokakarya sebelumnya, pada tanggal 11-12 Desember 2014 di Bogor. Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan (BP2SDMK) yang hadir di pada acara tersebut menyambut gembira perkembangan program e-learning yang diinisiasi oleh Pusdiklat Kehutanan dan GIZ FORCLIME. Beliau juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung program e-learning ini termasuk dukungan pembiayaan untuk berbagai aktivitas melalui mekanisme budget sharing dengan FORCLIME.
Tindaklanjut dari kegiatan pendampingan ini adalah lokakarya lanjutan yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2015 untuk memfinalisasi bahan pelatihan serta mendesain sistem online untuk e-learning.
Selain ituPusdiklat Kehutanan dan GIZ FORCLIMEtelah menyusun draf bahan belajar mandiri yang akan digunakan dalam pelatihan pembekalan Bakti Rimbawan di bulan Maret 2015.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Edy Marbyanto, Strategic Area Manager for Human Capacity Development
Anne-Cathrin Vonarx, Adviser for Human Capacity Development
Meningkatnya permintaan tenaga kerja di sektor kehutanan beberapa tahun terakhir ini telah memicu tumbuh berkembangnya Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan (SMKK). Perkembangan ini menggembirakan karena SMKK bisa menjadi salah satu penyedia tenaga terampil kehutanan guna mendukung pengembangan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di masa mendatang. Saat ini terdapat 5 SMKK dibawah binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan 14 SMKK (sebagian besar swasta) di bawah binaan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Tantangan yang dihadapi SMKK yang baru adalah kapasitas manajemen dan kapasitas tenaga pengajar yang masih terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut, Pusat Diklat Kehutanan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebagai pembina teknis SMKK, bekerja sama dengan GIZ FORCLIME telah melakukan berbagai kegiatan pengembangan kapasitas bagi guru-guru SMKK sejak awal tahun 2014.
Bertempat di Balai Pendidikan dan Latihan Kehutanan (BDK) Kadipaten Jawa Barat, Pudiklat Kehutanan dan GIZ FORCLIME melakukan serial kegiatan penguatan kapasitas untuk guru SMKK yang meliputi: (1) Pelatihan pemantapan bagi guru-guru yang akan menjadi assessor uji kompetensi kelulusan siswa SMKK pada tanggal 8-14 Desember 2014; (2) Studi banding bagi kepala sekolah dan guru SMKK ke Taman Nasional Gunung Ciremai dan industri pengolahan hasil hutan pada tanggal 15-16 Desember 2014; dan (3) Pelatihan Sistem Informasi Geografis tingkat dasar bagi guru SMKK pada tanggal 15-16 Desember 2014.
Motivasi peserta untuk mengikuti pelatihan ini sangat tinggi karena para guru tersebut menyakini pembelajaran yang diperoleh nantinya akan menjadi nilai tambah yang berharga bagi siswa saat mencari pekerjaan setelah lulus.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Edy Marbyanto, Strategic Area Manager for Human Capacity Development