FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Untuk membangun sinergi pelaksanaan program kerja tahun 2021, FORCLIME dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Sorong Selatan mengadakan koordinasi pada tanggal 7 September 2021 melalui pertemuan daring. Kepala KPHP Sorong Selatan, Reynold Kesaulija S.Hut. M.Si., memaparkan tujuh program prioritas tahun 2021, yang dua diantaranya akan didukung oleh FORCLIME, yaitu:
- Pengembangan database dan informasi KPHP Sorong Selatan yang terintegrasi dengan pemeliharaan data spasial KPH;
- Proses redesign Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) dan pelatihan GIS/data spasial bagi staf KPHP Sorong Selatan.
Dukungan akan diberikan dengan cara filling the gap bersama KPHP Sorong Selatan dan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, yakni mempertimbangkan kontribusi sumber daya dari masing-masing pihak.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai pemilihan desa binaan (pilot village) FORCLIME 4.0. Kepala KPHP Sorong Selatan merekomendasikan tiga Kampung di Distrik Sawiat, yaitu: Kampung Sasnek, Kampung Wendi, dan Kampung Lembah Hijau (Kampung Persiapan). Potensi unggulan dari kampung-kampung tersebut antara lain sarang semut (Myrmecodia pendans), nilam (Pogostemon cablin Benth), buah-buahan, dan jasa lingkungan/ekowisata. Saat ini belum ada pendampingan dari mitra kerja di kampung-kampung tersebut.
Kepala KPHP Sorong Selatan mengapresiasi komunikasi yang selama ini terjaga. “Pertemuan hari ini sangat baik sekali, terima kasih untuk teman–teman FORCLIME yang selalu ada untuk kami, walaupun kondisi pandemi, kita masih bisa terus berhubungan secara virtual”, kata bapak Reynold Kesaulija, Kepala KPHP Sorong Selatan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua Barat
Melanesia Brigite Boseren, Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Untuk mendapatkan masukan dalam mengidentifikasi lokasi yang akan dijadikan kampung percontohan (pilot) pelaksanaan kegiatan, FORCLIME berkoordinasi dengan Yayasan Wasur Lestari pada tanggal 9 September 2021 melalui pertemuan daring. Yayasan Wasur Lestari telah berpengalaman melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar Taman Nasional Wasur. Yayasan Wasur Lestari merupakan mitra Balai Taman Nasional Wasur dalam memperkuat program pemberdayaan masyarakat di sekitar taman nasional. Pengetahuan dan pengalamannya, termasuk kegiatan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK), dapat menjadi referensi dalam menetapkan kampung percontohan.
“Pendampingan masyarakat dalam mengembangkan HHBK sangat diperlukan sehingga dukungan semua pihak, termasuk FORCLIME, sangat dibutuhkan”, kata Paschalina Rahwarin, Direktur Yayasan Wasur Lestari.
Taman Nasional Wasur berada di bagian tenggara Provinsi Papua, termasuk dalam Kabupaten Merauke. Taman nasional ini merupakan kawasan pelestarian alam dengan potensi keanekaragam yang sangat tinggi, termasuk 403 species burung, 74 species diantaranya endemik Papua dan diperkirakan 114 species yang dilindungi.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Dalam rangka menyiapkan publikasi tentang kumpulan penelitian hasil hutan bukan kayu di Provinsi Papua dan Papua Barat, Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Balitbang LHK) Manokwari bersama FORCLIME mengadakan pertemuan secara daring pada tanggal 3 September 2021. Pertemuan yang dipimpin oleh Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bapak Solichin, S.H., juga membahas rencana pembuatan buku saku mengenai morfologi beberapa jenis tanaman, selain buku yang berisi kumpulan hasil-hasil penelitian terkait hasil hutan bukan kayu di Provinsi Papua dan Papua Barat. Tema buku akan dirancang dan disajikan sesuai dengan konteks Tanah Papua. Publikasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai pembelajaran dalam pembangunan ekonomi dan pembuatan kebijakan untuk mendukung pengelolaan dan kelestarian hutan melalui berbagai pendekatan, termasuk skema Perhutanan Sosial di Papua Barat.
Dalam waktu dekat akan dilakukan diskusi lanjutan untuk memfinalisasi tema yang akan diangkat dalam publikasi buku hasil penelitian dan buku saku tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Melanesia Brigite Boseren, Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan, Papua Barat
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat