FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Terkait dengan Program Perhutanan Sosial di Sulawesi Tengah, FORCLIME bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi, termasuk dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), mengembangkan model pendampingan untuk Kelompok Tani Hutan (KTH), Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dan atau Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan oleh staf KPH, dan diarahkan agar KTH/KUPS/UMKM mampu mengembangkan usaha secara berkelanjutan dan usahanya bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan keluarga.
Agar staf KPH mempunyai kompetensi yang memadai dalam mendampingi dan mengembangkan usaha KTH/KUPS/UMKM, maka Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah bersama FORCLIME mengadakan Pelatihan Dasar Pengembangan Usaha pada tanggal 21 – 24 Februari 2023 di Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan terkait cara mengembangkan usaha bagi kelompok tani hutan. Selama pelatihan peserta mendapat pengetahuan mengenai: (1) Mengelola Kelompok, (2) Mengembangkan gagasan usaha, (3) Analisis Rantai Nilai, (4) Survai Pasar, (5) Model Bisnis Canvas, (6) Pemasaran, (7) Rencana Produksi, (8) Pembagian Tugas, (9) Perizinan Usaha, (10) Penyusunan rencana usaha. Pelatihan ini diikuti oleh 21 peserta yang terdiri dari perwakilan Dinas Kehutanan (1 orang), 13 staf KPH (mewakili 13 KPH yang ada di Sulteng) dan 8 orang yang mewakili 6 Kelompok Tani Hutan/Kelompok Usaha Perhutanan Sosial yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah.
Setelah pelatihan ini, para peserta akan mendapatkan bimbingan (mentoring) pada bulan Maret hingga bulan April 2023, yang dilaksanakan secara daring. Dalam proses pembimbingan ini, tim pelatih akan memonitor kemajuan dan kendala yang dihadapi peserta dalam menyusun rencana usaha kelompok dampingannya.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
M. Yusuf, Advisor Junior bidang Perhutanan Sosial dan Pengelolaan Hutan Lestari
Dalam rangka pengembangan eLearning Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pusat Diklat SDM LHK mengadakan pelatihan eLearning bagi seluruh Balai Pelatihan LHK pada tanggal 20 – 24 Februari 2023 di Pusat Diklat SDM LHK di Bogor, Jawa Barat. Pelatihan ini merupakan kelanjutan kerja sama dengan GIZ dan CommonSense, suatu lembaga konsultan yang berpengalaman dalam hal pengembangan kapasitas untuk digital learning dan penciptaan konten pembelajaran, yang telah diinisiasi sejak tahun 2014.
Pelatihan eLearning ini dibuka oleh Kepala Pusat Diklat SDM LHK, Dr. Kusdamayanti, dan dihadiri oleh 70 peserta dari Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPLHK), sebagai berikut:
1. Pusat Diklat SDM LHK: 12 orang.
2. BP LHK Pematang Siantar (Provinsi Sumatera Utara): 7 orang.
3. BP LHK Pekanbaru (Provinsi Riau): 9 orang.
4. BP LHK Samarinda (Provinsi Kalimantan Timur): 7 orang.
5. BP LHK Makassar (Provinsi Sulawesi Selatan): 7 orang.
6. BP LHK Kupang (Provinsi Nusa Tenggara Timur): 5 orang.
7. BP LHK Kadipaten (Provinsi Jawa Barat): 14 orang.
8. BP LHK Bogor (Provinsi Jawa Barat): 8 orang.
9. Pusat Penyuluhan KLHK: 1 orang.
Pelatihan eLearning ini dibuka oleh Kepala Pusat Diklat SDM LHK, Dr. Kusdamayanti, dan dihadiri oleh 70 peserta dari Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPLHK), sebagai berikut:
1. Pusat Diklat SDM LHK: 12 orang.
2. BP LHK Pematang Siantar (Provinsi Sumatera Utara): 7 orang.
3. BP LHK Pekanbaru (Provinsi Riau): 9 orang.
4. BP LHK Samarinda (Provinsi Kalimantan Timur): 7 orang.
5. BP LHK Makassar (Provinsi Sulawesi Selatan): 7 orang.
6. BP LHK Kupang (Provinsi Nusa Tenggara Timur): 5 orang.
7. BP LHK Kadipaten (Provinsi Jawa Barat): 14 orang.
8. BP LHK Bogor (Provinsi Jawa Barat): 8 orang.
9. Pusat Penyuluhan KLHK: 1 orang.
Kelas bagi pejabat struktural dilaksanakan selama dua hari. Peserta difasilitasi untuk membuat draft standard operating procedure (SOP) terkait dengan penyelenggaraan eLearning di lingkup Badan Pelatihan dan Penyuluhan SDM (BP2SDM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pengalaman-pengalaman peserta yang berasal dari Balai di daerah dituangkan kedalam draft SOP dan selanjutnya akan disempurnakan oleh Tim CommonSense. Draft yang disempurnakan nantinya akan ditetapkan pemberlakuannya oleh Pusat Diklat SDM LHK atau BP2SDM.
Segera setelah pelatihan ini, Kepala Pusat Diklat SDM LHK akan mengeluarkan surat keputusan Kelompok Kerja (Pokja) eLearning, yang terdiri dari perwakilan dari masing-masing BPLHK yang mengikuti pelatihan eLearning ini. Surat keputusan tersebut diharapkan sudah terbit sekitar bulan April – Mei 2023.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Wira Nastainul Hakim, Advisor Bidang Pengembangan Kapasitas SDM
Danan P. Hadi, Advisor bidang Remote Sensing/GIS dan eLearning
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
FORCLIME telah mengadakan program magang bagi mahasiswa dari universitas di Tanah Papua sejak tahun 2019. Pada tahun 2022, sepuluh mahasiswa mengikuti program ini, termasuk satu dari Universitas Cenderawasih, dua dari Universitas Ottow Geissler Papua, satu dari Universitas Musamus Merauke, serta enam dari Universitas Papua. Program magang ini dikaitkan dengan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) dan sistem pelaporan dari masing-masing universitas.
Setelah mengikuti program magang selama enam bulan di FORCLIME, Lasarus Mora dan Ledrik Buiney, mahasiswa Universitas Ottow Geissler Papua (OUGP) menyampaikan pengalaman mereka di depan Ketua Program Studi Kehutanan, para dosen dan mahasiswa tingkat akhir universitas tersebut pada tanggal 28 Februari 2023 di Ruang Pertemuan OUGP di Jayapura, Papua. Acara yang digelar secara hybrid (daring dan luring) ini juga dihadiri oleh dua manajer FORCLIME untuk bidang strategis Pengelolaan Hutan Lestari dan Pengembangan Kapasitas SDM, selain staf teknis FORCLIME yang berkantor di Papua.
Dalam presentasinya, Lasarus dan Ledrik menyampaikan pembelajaran apa saja yang mereka dapatkan selama magang. Mereka diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan teknis seperti proses: sosialisasi hutan adat dengan menerapkan prinsip-prinsip Free, Prior Informed Consent (FPIC); Perencanaan kawasan hutan dalam penyusunan dokumen Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPHJP) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH); Penyusunan Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi (RKTP) Papua; Penilaian efektifitas pengelolaan kawasan dengan menggunakan pendekatan Management Effectiveness Tracking Tools (METT); Pelatihan digital marketing dan e-commerce untuk pemasaran hasil hutan bukan kayu; dan juga upaya-upaya pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu yang dilakukan kelompok masyarakat di kampung dukungan.
“Selama magang di FORCLIME, saya mempraktekkan langsung apa yang sudah dipelajari selama perkuliahan dan juga mempelajari hal-hal baru baru yang belum di dapat selama perkuliahan. Saya bersyukur lewat program ini, kapasitas dan keterampilan saya berkembang dan ini dapat menjadi modal saya kedepan jika terjun ke dunia kerja”, kata Lasarus Mora, salah satu peserta magang.
Pernyataan Lasarus tersebut dipertegas oleh Ketua Program Studi Kehutanan, Ir.Elisabeth Payung Allo,M.Si., bahwa melalui Program Magang FORCLIME, mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk menerapkan ilmu yang didapat, selain itu, juga belajar hal lain yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas mahasiswa dan merasakan dunia kerja yang sesungguhnya. “Perubahan besar adalah tingkat kepercayaan diri dari mahasiswa yang magang lebih terlihat”, tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Manajer FORCLIME bidang strategis Pengelolaan Hutan Lestari yang juga sebagai Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat, Mohammad Sidiq, menyampaikan bahwa FORCLIME sangat mendukung peningkatan kapasitas termasuk juga dengan universitas lokal yang ada di Provinsi Papua dan salah satunya adalah Universitas Ottow Geissler Papua. Dan program ini akan dilaksanakan secara kontinu untuk mendukung pengembangan kapasitas calon-calon pelaku kehutanan di Papua dimasa yang akan datang.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor Pengelolaan Hutan Lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer Bidang Strategis, Pengelolaan Hutan Lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat