FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Pada tanggal 15-17 Mei 2023, Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Makassar bersama Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar menyelenggarakan bimbingan teknis terkait inventarisasi hutan bagi para guru SMK Kehutanan Makassar. Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari rencana kerja sama trilateral SMK Kehutanan Makassar, Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar dan FORCLIME yang dibahas di awal tahun 2023. Bimbingan Teknis ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru di bidang inventarisasi hutan, sehingga para guru nantinya mampu mengajarkan mata pelajaran Inventarisasi Hutan yang up to date dan praktis bagi para siswa. Pelatihan ini difasilitasi oleh widyaiswara Balai Pelatihan LHK Makassar, dan diikuti oleh 30 peserta.
Pada hari pertama, bimbingan teknis dilakukan di kelas dengan materi terkait dengan Teknik Sampling Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) dan Rencana Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP). Hari kedua, bimbingan teknis dilakukan dalam bentuk praktik lapang inventarisasi hutan di KHDTK Hutan Diklat Tabo-Tabo. Sedangkan pada hari ketiga, bimbingan teknis dilakukan di kelas dengan materi pembuatan peta sebaran pohon berdasarkan hasil inventarisasi di lapangan.
Dari evaluasi yang dilakukan, secara umum peserta memberikan respon positif terhadap manfaat bimbingan teknis ini. Salah satu masukan dari peserta adalah waktu bimbingan teknis yang dirasa terlalu sempit dibandingkan materi yang cukup kompleks. Oleh karena itu peserta mengusulkan di waktu mendatang waktu pelaksanaan bimbingan teknis bisa ditambah secara proporsional.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
Daniel Maertz, Adviser for Adult Education and Training
Edy Marbyanto, Strategic Area Manager for Human Capacity Development
Kelompok Anggrek KAREBA Cagar Biosfer Lore Lindu (KAREBA CBLL) terdiri dari tiga kelompok pembudidaya anggrek yang berasal dari tiga desa di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yaitu Desa Karunia, Desa Rejeki dan Desa Bahagia. Kelompok tani anggrek ini, berdiri pada tahun 2017, beranggotakan tujuh orang dari masing-masing desa tersebut. Tujuan awal dibentuknya kelompok ini adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan budidaya anggrek bagi anggota kelompok dan keluarganya, khususnya perempuan yang ada di desa, mengingat sebagian besar anggota kelompok ini adalah perempuan.
Untuk meningkatkan komunikasi dan berbagi informasi, KAREBA CBLL mengadakan pertemuan rutin yang diadakan sebulan sekali. Pada tanggal 2 Mei 2023, kelompok ini mengadakan pertemuan di Desa Bahagia. Dalam pertemuan tersebut, para pengurus dan anggota kelompok menghasilkan beberapa kesepakatan untuk kemajuan bersama, diantaranya bahwa perlu adanya peningkatan sarana dan prasana di dalam rumah anggrek, seperti penggunaan pot tanah untuk menjadi tempat tumbuh anggrek tanah. Dari pengalaman sebagian anggota, pot tanah bisa menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan baik untuk jenis tanaman anggrek tertentu. Mereka juga membahas media tanam yang paling baik dari pengalaman selama melakukan budidaya anggrek. Arang dari kayu trembesi (Samanea saman) dan kayu kopi dirasakan lebih bagus sebagai media tanam. Selain membahas media tanam, pertemuan tersebut juga membahas kebutuhan kelompok, yaitu kebutuhan pupuk, insektisida dan lain lain. Hal ini disebabkan adanya hama bekicot tanpa cangkang yang sering mengganggu. Hama lainnya adalah serangga pengrusakan kuncup bunga. Dalam pertemuan tersebut, KAREBA CBLL juga membahas peningkatan kapasitas pengetahuan bersama melalui pelatihan sederhana. Kegiatan ini diharapkan dapat melibatkan instruktur lokal sebagai pemateri.
Dalam pertemuan yang digagas oleh kelompok pembudidaya anggrek ini, juga disepakati pelaksanaan pertemuan rutin yang akan dilaksanakan setiap bulan pada selasa minggu pertama. Dengan rutin bertemu dan bertukar pikiran ini, diharapkan para anggota kelompok bisa saling mendorong adanya keaktifan anggota yang lain. Terkait dengan kelembagaan, pertemuan juga membahas iuran bulanan dan menetapkan sekretaris KAREBA CBLL yang berasal dari Desa Rejeki, sebagai pemerataan keterwakilan dari masing-masing desa. Saat ini, ketua KAREBA CBLL berasal dari Desa Bahagia, sedangkan bendahara merupakan perwakilan kelompok dari Desa Karunia.
Pelaksanaan pertemuan bulanan ini akan dilaksanakan bergantian di salah satu desa kelompok KAREBA CBLL, bulan depan direncanakan di Desa Rejeki. Namun, tidak menutup kemungkinan diadakan di tempat-tempat yang sekiranya dapat mendukung peningkatan pengetahuan bagi anggota kelompok, misalnya di lokasi Penangkaran Anggrek yang ada di kawasan Wisata Danau Kalimpaa atau di Taman Wisata Anggrek Bancea, Kabupaten Poso.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Muhammad Yusuf, Advisor bidang Pengelolaan Hutan Lestari dan Pengelolaan Cagar Biosfer
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Focal Point Keanekaragaman Hayati KFW Forest Program 3 dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
Sejak dua tahun terakhir FORCLIME telah melakukan serangkaian kegiatan dalam mendorong capaian Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Papua dalam pengembangan kelompok masyarakat. Keduanya sepakat untuk mendukung kelompok tani hutan (KTH) Isite di Kampung Barongko, distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kampung ini telah didampingi oleh DKLH Papua sejak tahun 2012.
Kampung Barongko memiliki potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK), antara lain hutan sagu yang luas, komoditas ikan air tawar dan kerajinan ukiran kayu. Mereka juga melakukan pengolahan kayu khombow (Ficus spp) sebagai bahan utama ukiran. Selain itu, Kampung Babrongko juga memiliki tempat pengamatan burung cenderawasih yang dapat dikembangkan sebagai lokasi ekowisata. Dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas dan pengembangan produk HHBK tersebut, FORCLIME bersama Univesitas Ottow Geissler Papua (UOGP) bekerja sama mendukung kelompok tani hutan di Kampung Babrongko melalui skema subsidi lokal (local subsidy), yang disosialisasikan pada tanggal 14 April 2023 kepada kelompok tani hutan Isite di kampung tersebut. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Pemerintahan Kampung Babrongko, Bapak Orgenes Wally, dan dihadiri oleh perwakilan dari UOGP dan FORCLIME, selain anggota KTH Isite.
Melalui skema subsidi lokal ini, kegiatan pendampingan dirancang oleh pihak UOGP yang dipimpin oleh Project Leader Local Subsidy, bapak Frank Leo Apituley, S.Hut., M.Si., bersama dengan Ketua KTH Isite, bapak Septinus Wally, S.Th., yang juga sebagai Fasilitator Kampung Babrongko. Sehingga kegiatan yang disusun diharapkan sesuai dengan keinginan kelompok. Sedangkan pembiayaan pelaksanaan kegiatan berasal dari FORCLIME. Setelah sosialisasi kegiatan pendampingan, kelompok tani hutan Isite bersama dengan Unniversitas Ottow Geissler Papua akan menyusun rencana bisnis (business plan).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Rut M Ohoiwutun, Advisor Junior bidang hutan kemasyarakatan dan hutan adat, Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat