FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Eko-edu wisata merupakan salah satu bentuk pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam yang dapat dilaksanakan melalui kemitraan dengan masyarakat di sekitar hutan. Untuk dapat melaksanakan pemanfaatan jasa wisata alam melalui eko-edu wisata, dibutuhkan tenaga pengelola, pemandu wisata, dan pelaksana yang memadai, baik dalam jumlah maupun secara kualitas. Pembinaan bidang sumber daya manusia perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan wisata. Sehubungan dengan hal tersebut, Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BDLHK) Makassar, didukung FORCLIME, mengorganisasikan kunjungan studi bagi Kelompok Desa Wisata (Deswita) Tabo-tabo untuk mempelajari proses pengelolaan kawasan wisata secara mandiri di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB) pada tanggal 4 – 7 Oktober 2022. Wilayah ekowisata ini dikelola oleh perseorangan yang mendapatkan dukungan dari pemilik kawasan, dalam hal ini Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Skema pengelolaan kawasan wisata di Bodogol ini tidak jauh berbeda dengan pola pengelolaan wilayah ekowisata yang berada di dalam kawasan Hutan Diklat Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Tabo-tabo, Makassar, Sulawesi Selatan, yang nantinya akan dikelola oleh Kelompok Deswita Tabo-tabo.
Dalam kunjungan studi ini para peserta berdiskusi untuk berbagi pengalaman dengan pihak taman nasional (TNGGP), pengelola ekowisata (PPKAB), dan Kelompok Bodogol Kampung Hoya. Bodogol Kampung Hoya merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat di sekitar PPKAB yang menjadikan tumbuhan Hoya sebagai komoditi utamanya. Hoya adalah kelompok tumbuhan tropis yang memiliki bentuk bunga unik dan indah, karena keindahan bunganya dan memiliki penampilan seperti porselen berlilin, tumbuhan Hoya juga dikenal sebagai Bunga Porselen. Jenis tumbuhan Hoya antara lain adalah Hoya cinnamomifolia.
Tindaklanjut dari kunjungan studi ini adalah penguatan kelembagaan Deswita Tabo-tabo. Selain itu, penyusunan naskah kesepakatan kerja sama antara Deswita Tabo-tabo dan BDLHK Makassar untuk kemitraan pengembangan ekowisata di KHDTK Hutan Diklat Tabo-tabo.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Wira Nastainul Hakim, Advisor Bidang Pengembangan Kapasitas SDM
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Forum Koordinasi dan Komunikasi Cagar Biosfer Lore Lindu (Forum CBLL) berpartisipasi dalam Festival Danau Poso pada tanggal 20 – 22 Oktober 2022 di Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Festival yang dibuka oleh Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura, ini merupakan ajang tahunan, tahun 2022 digelar dengan tema ‘Pesona Megah Sulawesi Tengah’. Melalui stan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah, Forum CBLL melakukan sosialisasi mengenai cagar biosfer kepada pengunjung yang umumnya adalah masyarakat dari sekitar wilayah Cagar Biosfer Lore Lindu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penyadartahuan masyarakat, terutama di Sulawesi Tengah, mengenai kawasan Cagar Biosfer Lore Lindu agar keseimbangan antara konservasi dan pembangunan ekonomi berbasis kelestarian sumber daya alam menjadi tujuan bersama.
Mensosialisasikan Cagar Biosfer Lore Lindu merupakan komitmen dan upaya kolaboratif para pihak yang berkegiatan di wilayah cagar biosfer untuk meningkatkan konservasi dan pengelolaan berkelanjutan guna memaksimalkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Selama Festival Danau Poso, stan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah menampilkan produk-produk dengan label Cagar Biosfer Lore Lindu yang dihasilkan oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pemasangan logo ini diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi pelaku UMKM. Pesan yang disampaikan pada label produk adalah: Membeli produk ini memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan di Cagar Biosfer Lore Lindu.
Melalui kegiatan semacam Festival Danau Poso ini diharapkan dapat meningkatkan kesadartahuan masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara cagar biosfer demi kesejahteraan masyarakat.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Fikty Aprilinayati, Advisor bidang Pengelolaan Hutan Lestari dan Pengelolaan Cagar Biosfer
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Focal Point Keanekaragaman Hayati KFW Forest Program 3 dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
FORCLIME kembali mengadakan program magang bagi mahasiswa pada tahun 2022 ini, termasuk empat orang dari Provinsi Papua dan enam orang dari Provinsi Papua Barat, yaitu: satu dari Universitas Cenderawasih, dua dari Universitas Ottow Geissler Papua, satu dari Universitas Musamus Merauke, serta enam dari Universitas Papua.
Dalam rangka pengenalan program dan kegiatan, FORCLIME mengadakan pelatihan pengenalan (introduction training) bagi para siswa magang pada tanggal 27 – 30 September 2022 secara daring dan luring di Kota Jayapura. Tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan lebih dalam tentang FORCLIME dan beberapa topik pendukung, termasuk; sinergi dalam pembangunan di sektor lingkungan hidup dan kehutanan di Tanah Papua oleh Biro Perencanaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua.
Sementara itu, advisor teknis FORCLIME memberikan paparan terkait dengan bidang strategis yang mencakup pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), konservasi keanekaragaman hayati, perhutanan sosial, mitigasi perubahan iklim, Sustainable Development Goals (SDGs), dan pengarusutamaan gender. Selain itu, para siswa magang juga mendapatkan pengarahan dan pengetahuan mengenai sistem administrasi keuangan di GIZ serta pengelolaan pengetahuan (knowledge management) di FORCLIME.
Dalam pelatihan tersebut, Ketua Program Studi dari Universitas Papua dan Universitas Cenderawasih memberikan arahan terkait program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) dan sistem pelaporan dari masing-masing universitas. Selain itu, juga dijelaskan mengenai sistem penilaian bagi mahasiswa magang, dimana mata kuliah yang diambil disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan selama magang di FORCLIME.
Sebagai rangkaian dari agenda pelatihan, para siswa magang melakukan kunjungan lapangan untuk mengenalkan salah satu kegiatan FORCLIME bersama mitra di desa dukungan. Mereka mengunjungi Galeri Anggrek Dambu Kahbrai di Kampung Dosai, Distrik Sentani Barat. Kampung ini merupakan salah satu kampung penyangga Cagar Alam Cycloop, salah satu kawasan konservasi di Provinsi Papua yang harus dilindungi karena koleksi flora dan fauna serta ekosistemnya. Dalam rangka perlindungan atas flora, terutama anggrek, di CA Cyloop, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melakukan pendampingan di Kampung Dosai dengan membentuk kelompok perempuan pembudidaya anggrek. Selain untuk mengurangi tekanan terhadap keberadaan anggrek di alam CA Cycloop, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat. Pemasaran produk anggrek di Kampung Dosai ini sudah mulai dilakukan dengan memanfaatkan pemasaran secara online. BBKSDA Provinsi Papua selama ini juga mendampingi kelompok tani anggrek dalam proses perizinan pemasaran dan pengawasan agar budidaya anggrek yang dikembangkan masyarakat benar-benar dilaksanakan dengan mengikuti kaidah kelestarian.
Setelah pelatihan pengenalan program FORCLIME, para siswa magang akan ditempatkan di kampung-kampung dukungan FORCLIME di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat selama kurang lebih 5 – 6 bulan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua Barat.
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat